terewinvestments.blogg.se

Ebiet g ade meninggal
Ebiet g ade meninggal





ebiet g ade meninggal

Piringan hitam mereka laris, kesuksesan diraih, dan mereka pun semakin produktif.

Ebiet g ade meninggal plus#

Racikan lagu a-la The Bee Gees, The Cats, dengan sentuhan warna Indonesia membuat Koes Plus segera meraih simpati publik musik Indonesia. Perempuan di ujung yang pula bernyanyi adalah Susy Nander, eks drummer Dara Puspita Bermain keyboard adalah Kako AR, saudara Totok pula. Titiek dan Lies adalah dua eks personil DARA PUSPITA.

ebiet g ade meninggal

Totok (bertopi hitam) bernyanyi bersama kakak2nya, Titiek AR (gitar) dan Lies AR (berbaju merah). Totok tak lagi memperkuat Koes Plus ketika Yok menggantikan posisinya pada 1970. Permainan bass Totok terekam dalam album Dheg Dheg Plas (1969). Untuk diketahui, Totok merupakan adik kandung dua gitaris Dara Puspita yakni Titiek dan Lies AR. Inisial A.R di belakang nama Totolk tak lain adalah nama ayahnya, Adji Rahman. Pria yang kerap dipanggil Totok AR ini masuk dalam formasi pertama Koes Plus dikarenakan Yok tak mau bergabung dengan band baru bentukan Tonny dengan orang luar di luar dinasti Koeswoyo. Ialah orang yang tercatat dalam sejarah sebagai pemain bass pertama Koes Plus. Adalah Adji Kartono yang pula menyandang predikat “Plus” dalam tubuh Koes Plus. Murry memang menjadi “Plus” diantara para “Koes”, namun tak boleh diabaikan bahwa “Plus” di era awal bukanlah milik Murry seorang. Bersama Kasmuri yang kemudian akrab dipanggil Murry inilah Koes Plus merekam debut mereka di bawah label Melody Records, sebuah album yang berisi antaranya lagu superkeras berjudul Kelelawar. Adalah Kasmuri, eks drummer band Patas yang sebelumnya kerap membantu banyak backing group Zaenal Combo pimpinan Zaenal Arifin, yang kemudian terpilih menggantikan Nomo karena pukulannya dinilai begitu keras dan variatif. Keluarnya Nomo sang drummer pada 1969 memaksa Tonny sang pimpinan yang bertekad untuk terus hidup dari bermusik untuk mencari drummer pengganti. Foto: Ridwan Jadul, D Jadul Shop, Blok M Square, Jakarta. Piringan hitam 7″ Koes Bersaudara Jang Mempesonakan produksi IRAMA. Duet ini melempar berbagai single dalam EP (piringan hitam mini) seperti Bis Sekolah, Harapanku, Sendja, dan Awan Putih di bawah label Irama. Sebelumnya di awal dan pertengahan 1960-an, Koes Bersaudara tampil dengan konsep duo vokal Yon dan Yok Koeswoyo.

ebiet g ade meninggal

Sempat memakai nama Koes Brothers, band ini menelurkan dua album di bawah label MESRA Records masing-masing Long Play 12 inchi To The So Called The Guilties (1967), dan Long Play 10 inchi Djadikan Aku Domba-MU (1968) dua album yang sebenarnya diambil dalam satu sesi rekaman. Koes Bersaudara sendiri terdiri dari Koesdjono (Djon), Koestono (Tonny), Koesyono (Yon), Koesrojo (Yok), dan Koesnomo (Nomo). Koreksi dan penyempurnaan di sana sini telah dilakukanīerdiri pada pertengahan 1969, Koes Plus sebenarnyalah merupakan metamorfosa dari band pria bernama Koes Bersaudara yang memiliki rentang karir di dunia rekaman terhitung 1962-1969. Tulisan didasarkan pada tulisan saya sebelumnya yang dimuat dalam TREK MAGAZINE dengan judul : Koes Plus dan Koes Bersaudara: Legenda Abadi Musik Indonesia. Koes Plus dan Koes Bersaudara: Sebuah Sejarah Ringkas 10 NOVEMBER 2010







Ebiet g ade meninggal